Senin, 01 Juli 2013

Sesak Dada / Dispepsia / Heart Burn pada Kehamilan

Dispepsia pada kehamilan umumnya dikarenakan reflux / naiknya asam lambung ke daerah kerongkongan (oesophagus). Hal ini dapat menyebabkan mual dan gejala lainnya. Memperhatikan diet dan gaya hidup dapat membantu untuk meredakan gejala. Antasida yang umum digunakan dapat mencegah dispepsia.
Dispepsia adalah kondisi yang terjadi pada saluran pencernaan bagian atas, dengan gejala sebagai berikut :
1. Heart burn. Perasaan terbakar / panas yang naik dari perut bagian atas atau dada bagian bawah ke arah leher (ini adalah istilah yang membingungkan karena tidak ada hubungannya dengan jantung - heart).
2. Nyeri perut bagian atas / sesak dada.
3. Merasa sakit perut, mual, dan muntah-muntah.
4. Perut terasa kembung.
5. Cepat merasa “penuh” saat makan.


Penjelasan singkat bagaimana terjadinya dispepsia :
Ketika kita makan, makanan melewati kerongkongan (oesophagus) masuk ke dalam perut. Sel-sel pada lapisan perut memproduksi asam dan bahan kimia lainnya yang membantu untuk mencerna makanan.
Sel-sel lambung juga membuat lendir yang melindungi mereka dari kerusakan yang disebabkan oleh produksi asam itu sendiri. Kerja sel-sel yang melapisi kerongkongan berbeda dengan sel-sel lambung dan memiliki sedikit perlindungan dari asam.
Ada sekumpulan otot yang melingkar (sphincter) di persimpangan antara kerongkongan dan lambung. Sekumpulan otot inilah yang mengatur makanan untuk turun dan menghindari asam lambung naik ke kerongkongan (reflux).


Apa yang menyebabkan naiknya asam lambung selama kehamilan?
Asam lambung biasanya dapat naik sampai ke daerah kerongkongan, namun apabila asam lambung yang naik jumlahnya berlebihan dapat menyebabkan gejala dispepsia.
Sphincter yang terletak di dasar kerongkongan yang mengatur keluar masuknya asam lambung. Pada saat anda hamil, kerja dari sphincter kurang efektif dikarenakan hormon yang seharusnya dipakai kerja sphincter berkurang. Ukuran bayi di perut juga dapat menyebabkan peningkatan tekanan pada lambung sehingga asam lambung cenderung naik ke kerongkongan. Kedua hal tersebut yang biasanya mempengaruhi terjadinya dispepsia / sesak dada selama kehamilan.

Untuk mencegah terjadinya dispepsia pada kehamilan dengan menjaga pola makan dan menghindari makanan dan minuman yang dapat meningkatkan asam lambung antara lain peppermint, tomat, coklat, makanan berlemak dan pedas, jus buah, minuman panas, kopi, dan minuman beralkohol. Selain itu, hindari makan dalam porsi besar secara langsung, sebaiknya makan dalam porsi kecil tapi sering. Berhentilah merokok bila anda seorang perokok, bahan kimia yang terdapat dari rokok dapat mengendurkan otot sphincter sehingga dapat menyebabkan terjadinya reflux asam lambung. 
Jika gejala sering kambuh setiap tidur malam, sebaiknya biarkan perut kosong / jangan makan 2 jam sebelum tidur. Dengan menyangga kepala anda menggunakan bantal setinggi 10-15cm  akan membantu gravitasi untuk menjaga asam lambung tidak naik ke kerongkongan.

Apabila dengan cara-cara tersebut diatas, dispepsia masih saja terjadi pada anda yang sedang hamil, anda dapat mengkonsumsi antasida (hindari antasida yang mengandung sodium bicarbonate atau magnesium trisilicate). Selain antasida, alginat juga dapat digunakan untuk mencegah dispepsia. Alginat biasanya digabungkan dengan antasida. Alginat membantu melindungi kerongkongan dari asam lambung, membentuk pelindung ketika asam lambung meningkat sehingga mencegah masuk ke kerongkongan. 
Beberapa obat penekan asam lambung lain juga dapat digunakan apabila kedua jenis obat tersebut masih kurang mempan untuk mengatasi dispepsia yang anda alami. Untuk penekan asam lambung lainnya dapat anda konsultasikan ke dokter kandungan anda karena beberapa jenis penekan antasida memiliki tingkatan yang berbeda-beda dalam mempengaruhi perkembangan janin.