Apabila
jenis kelamin calon bayi menjadi hal yang penting bagi Anda pasangan yang baru
menikah atau bagi keluarga Anda, coba metode untuk merencanakan bayi perempuan
atau lelaki.
Ternyata merencanakan jenis kelamin bayi selalu menjadi topik
populer para orang tua sejak zaman dahulu. Berbagai cara pun dilakukan untuk
mendapatkan anak sesuai dengan keinginan. Karena kebutuhan itu, teori-teori,
metode, maupun mitos tentang perencanaan jenis kelamin ini berkembang seiring
dengan kemajuan teknologi. Seperti apa perencanaan itu? Dr. Lastiko Bramantyo,
Sp.OG dan Dr. Dicky Moch. Rizal, M.Kes., Sp.And. kepala laboratorium andrologi
di klinik Infertilitas Permata Hati Yogyakarta mengulasnya untuk Anda.
Metode Alami
1. Metode
Pengaturan Masa Pembuahan
Berdasarkan penelitian,
diketahui bahwa sperma pembawa kromosom Y (pembawa sel kelamin laki-laki)
bergerak lebih cepat namun juga cepat mati dibandingkan sperma X (pembawa sel
kelamin perempuan). Untuk menghasilkan kehamilan, kromosom pembawa sel kelamin
itu harus bertemu sel telur yang matang sehingga terjadi pembuahan. Berdasarkan
pengetahuan tersebut, dilakukanlah metode perencanaan jenis kelamin berdasarkan
sifat sperma dan waktu pembuahan.
Menurut Dr. Lastiko
Bramantyo, jika hubungan seksual dilakukan pada masa subur, dimana sel telur
sudah matang, kemungkinan bayi yang akan lahir adalah bayi laki-laki. Sedangkan
jika hubungan seksual terjadi di luar masa subur, maka kromosom X akan bertahan
hingga sel telur matang dan terjadi pembuahan. Maka jika hubungan seksual dilakukan
di luar masa subur maka anak yang akan dilahirkan kemungkinan besar perempuan.
Kendala utama metode
ini adalah terjadi kesalahan perhitungan masa subur. Metode ini juga tidak
cocok untuk calon ibu yang tidak memiliki siklus haid secara teratur.
Cara menghitung masa
subur :
* Tandai
kalender hari pertama haid Anda setiap bulan.
* Jika
haid Anda rutin, maka masa subur adalah sekitar 14 hari setelah hari haid
pertama
* Anda
bisa memperkirakan masa subur dengan ciri-ciri diantaranya peningkatan suhu
tubuh, mengentalnya lendir vagina, atau dengan memakai alat pendeteksi
kesuburan yang bisa dibeli di apotek.
2. Pernah
mendengar tentang tiger diet? Diet
ini mengharuskan pasangan suami istri banyak mengkonsumsi daging merah untuk
meningkatkan jumlah kromosom Y (anak laki-laki). Sedangkan untuk mendapatkan
anak perempuan, diet yang perlu dilakukan adalah diet vegetarian. Menurut
dugaan, pasangan yang banyak makan sayur kebanyakan memiliki anak perempuan.
Namun Dr. Lastiko tidak bisa menjamin teori ini benar karena katanya, “Banyak
juga kan pasangan vegetarian yang memiliki anak lelaki?”
Pengaruh diet :
* Diet
makanan menurut teori akan mempengaruhi pH tubuh. Sifat asam atau basa tubuh
akan mempengaruhi kondisi saluran vagina dan kondisi sel telur. Kondisi inilah
yang nantinya menentukan sperma dengan kromosom Y atau X yang bisa membuahi sel
telur.
3. Astrologi
Inilah bukti bahwa
pencarian jenis kelamin tertentu sudah menjadi isu dari masa lampau. Metode
yang terkenal adalah metode kalender China. Kalender ini dipercaya 99% akurat
untuk dipakai menentukan jenis kelamin bayi. Kalender ini ditemukan terkubur
dalam sebuah makam di sebuah pemakaman Beijing 700 tahun lalu. Sekarang,
kalender ini disimpan di Institute of Science di Beijing.
Umur versus Bulan
konsepsi :
* Perhatikan
gambar dibawah ini. Temukan kolom usia (age), ini adalah usia Anda saat melahirkan
dan bulan saat konsepsi atau pembuahan terjadi. Lihat di dalam tabel, apakah anak perempuan
(F) atau laki-laki (M) yang akan Anda lahirkan nantinya. (Source gambar :
webwomb.com/chinesechart.htm)
4. Posisi
Seks
Jika ingin memiliki
anak perempuan, posisi hubungan seks yang tepat adalah posisi berdiri. Dengan
posisi ini penetrasi penis tidak bisa terlalu dalam sehingga hanya sperma X
saja yang bisa mencapai sel telur matang sementara sperma Y yang tidak bisa
bertahan hidup lebih lama daripada sperma X, akan mati.
Sebaliknya, jika
ingin memiliki anak laki-laki, penis harus sangat dalam sehingga sperma Y bisa
langsung mendekati sel telur dan membuahinya. Dengan penetrasi yang sangat
dalam itu juga akan mengantarkan sprema Y melewati suasana saluran vagina yang
asam sehingga sperma bisa bertahan hidup.
5. Metode
Asam Basa
Metode asam basa
diperkenalkan setelah penelitian mengenai sifat sperma semakin maju. Para ahli
kemudian mengetahui bahwa sperma Y bisa bertahan di lingkungan bersifat asam
sedangkan sperma X hidup di lingkungan basa. Maka, jika ingin memiliki anak laki-laki,
dianjurkan untuk membasuh vagina dengan cairan asam cuka sebelum berhubungan
seks. Sementara jika ingin anak perempuan, basuh vagina dengan larutan asam
borat atau sodium bikarbonat sebelum berhubungan.
Larutan Berkhasiat :
* Formula
larutan asam atau basa ini bisa Anda buat sendiri di rumah.
o Ramuan
larutan asam: larutkan dua sendok asam cuka dengan satu liter air, basuh vagina
untuk membuat suasananya menjadi asam.
o Ramuan
larutan basa: larutkan dua sendok sodium bikarbonat ke dalam satu liter air. Basuh
vagina sebelum berhubungan seksual. Meski metode ini bisa Anda coba dan Anda
kombinasikan dengan metode lain, Dr. Lastiko mengatakan bahwa, “Metode ini
belum terbukti tingkat keberhasilannya. Karena dari riset kecil yang saya
lakukan, dari 100 pasien yang mencoba tidak satu pun yang menyatakan ini
berhasil.”
Metode Invasif
1. Inseminasi
Buatan
Inseminasi buatan
adalah proses pembuahan dengan cara melalui alat khusus yang menyuntikkan
sperma pilihan langsung ke sel telur yang sudah matang. Inseminasi buatan ini
harus didahului dengan proses pemilahan sperma X dan Y oleh ahli andrologi.
“Sperma X dan Y
memiliki sifat berbeda karena itu dapat dipisahkan dengan cara yang sederhana. Setelah
dipisahkan, dilakukan inseminasi sperma pilihan X atau Y itu ke rahim ibu,” jelas Dr. Dicky Moch. Rizal.
Pemisahan dilakukan
dengan cara mengamati kecepatan berenang sperma dan ukuran fisik sperma. Teknik
pemisahan swim up (meneliti kecepatan
renang sperma) dapat memperoleh sperma Y dan teknik preparasi gradien
(pemilahan sperma berdasarkan bentuk) untuk mendapatkan sperma X. “Ketepatan
metode ini 50-70%,” kata Dr. Dicky.
Mencari yang Sehat:
* Analisa
sperma sangatlah diperlukan untuk kesuksesan metode inseminasi buatan ini. Sekali
ejakulasi, seorang pria bisa mengeluarkan sebanyak 20-120 juta sperma atau
kira-kira 5 ml cairan sperma. Sperma-sperma itu tidak semuanya normal dan
sehat. Sperma yang jutaan itu ada yang mati, loyo, atau bentuknya abnormal. Sperma
yang tidak berkualitas baik itu tidak
bisa dipilih untuk proses inseminasi lanjutan. Jadi, androlog akan menguji
sperma. Hanya yang terbaiklah yang akan disuntikkan.
2. Preimplantation
Genetic Diagnose (PGD)
Jika ingin kepastian
100% jenis kelamin pilihan yang didapat, Dr. Dicky menyarankan untuk program
bayi tabung. Program ini memakai metode FISH (Fluorescence In Situ
Hybridization) untuk memisahkan sperma X dan Y. metode penyaringan ini juga
dapat memastikan sperma yang sehat dan tidak sehat. Setelah ditemukan sperma
yang dibutuhkan, langkah berikutnya ialah Preimplantation Genetic Diagnose
(PGD).
PGD diawali dengan
tindakan pembuahan sperma yang sehat di luar rahim (in vitro fertilization). Setelah pembuahan, dokter akan menyeleksi
bakal embrio untuk ditanamkan di dalam rahim. Karena proses seleksi berlapis
itu hanya embrio yang benar-benar unggulan lah yang akan ditanam di dalam
rahim. Jadi, jenis kelamin dan kesehatan calon bayi bisa didapat dengan
ketepatan maksimal.
Metode PGD ini juga
lebih diutamakan untuk pasangan yang memiliki kecenderungan kelainan genetik
tertentu yang terkait dengan jenis kelamin. Misalnya memiliki keturunan
Thallasemia yang dominan dialami anak laki-laki, sehingga sebaiknya sperma Y
tidak dipilih.
Pendampingan Mental:
* Perlukah
pendampingan mental untuk calon orang tua yang berniat melakukan perencanaan
jenis kelamin? Menurut Dr. Dicky, pendampingan mental perlu untuk mengatasi
masalah psikologis jika keinginan yang sudah direncanakan tidak berjalan
semestinya. Dokter memang akan berusaha semaksimal mungkin namun segala
kemungkinan bisa terjadi, termasuk kegagalan metode. “Memang sikap mental yang
baik harus disiapkan agar kekecewaan tidak menjadi stres atau depresi,” kata
Dr. Dicky. Jadi, apapun metodenya, kesiapan mental adalah yang utama harus Anda
lakukan. Siapkah Anda menerimanya?