sejenak-farmasi.blogspot akan menyajikan dan menjelaskan tentang
komunikasi dan konseling. Dunia farmasi (farmasis dan apoteker)
tidak harus cenderung ke obat saja. Butuh peran komunikasi dan
konseling dalam menghadapi pasien, rekan sejawat, rekan kerja,
dokter, maupun keluarga dan masyarakat sekitar.
Monggo disimak.
KONSEP
KOMUNIKASI
Definisi
Komunikasi
·
“Communicare” atau “communis” yang memiliki makna berbagi atau menjadi milik bersama,
jika kita berkomunikasi dengan orang lain berarti kita berusaha agar apa yang
kita sampaikan kepada orang lain tersebut juga menjadi miliknya. Artinya agar
menjadi ide, pengalaman atau informasi bagi orang lain.
·
Komunikasi
adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, gagasan, ide) dari satu pihak
ke pihak lain agar terjadi saling mempengaruhi diantara keduanya.
Tujuan
Komunikasi
·
Mempelajari
atau mengajarkan sesuatu seperti pengalaman dan pengetahuan
·
Mengungkapkan
perasaan
·
Berhubungan
dengan orang lain
·
Menyelesaikan
sebuah masalah
·
Mencapai
sebuah tujuan
Komponen
Komunikasi
Komponen komunikasi adalah hal-hal
yang harus ada agar komunikasi dapat berlangsung dengan baik. Menurut Laswell,
komponen-komponen dari komunikasi adalah:
·
Komunikator (sender)
Adalah pihak yang mengirimkan pesan
kepada orang lain
·
Pesan (message)
Adalah isi atau maksud yang akan
disampaikan pleh suatu pihak kepada pihak lain.
·
Saluran (channel)
Adalah media dimana pesan disampaikan
kepada komunikan dalam komunikasi antar pribadi (tatap muka). Saluran dapat berupa
udara yang mengalirkan getaran nada atau suara.
·
Penerima (receiver)
Adalah pihak yang menerima pesan dari
pihak lain
·
Umpan balik (feedback)
Adalah tanggapan dari penerima pesan
atas isi pesan yang disampaikan.
Proses
Komunikasi
Secara singkat, proses
berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan sebagai berikut:
1.
Komunikator
(sender) yang mempunyai maksud
berkomunikasi dengan orang lain, mengirimkan suatu pesan kepada orang yang
dimaksud. Pesan yang disampaikan tersebut dapat berupa informasi dalam bentuk
bahasa ataupun lewat-lewat simbol-simbol yang mudah dimengerti oleh kedua
pihak.
2.
Pesan
(message) tersebut disampaikan
melalui suatu media atau saluran, baik secara langsung atau tidak langsung.
Sebagai contoh adalah berbicara langsung melalui telepon atau tidak langsung
melalui surat, email, atau media lain
3.
Komunikator
(receiver) menerima pesan yang
disampaikan dan menerjemahkan isi pesan yang diterimanya ke dalam bahasa yang
dimengerti oleh komunikan itu sendiri.
4.
Komunikan
(receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah komunikan mengerti atau memahami pesan yang
dimaksud oleh komunikator.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
komunikasi
Proses
komunikasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor yang meliputi isi pesan dan
sikap penyampaian pesan tersebut. Beberapa faktor tersebut antara lain:
1.
Persepsi
Persepsi adalah suatu pandangan personal
terhadap suatu kejadian, dibentuk karena adanya pemahaman, penafsiran, ataupun
pemberian makna (menyimpulkan) terhadap adanya suatu informasi atau pesan, dan
adanya harapan ataupun pengalaman masa lalu. Persepsi dapat menjadi suatu
hambatan dalam berkomunikasi.
2.
Latar
belakang budaya
Budaya dapat membatasi cara bertindak
dan berkomunikasi, sehingga sangat mempengaruhi gaya berkomunikasi seseorang.
Sebagai contoh adalah masyarakat di beberapa daerah di Indonesia memiliki gaya
berbicara yang keras, sehingga orang dengan latar belakang budaya yang berbeda
dapat mengira bahwa orang tersebut sedang marah.
3.
Emosi
Emosi adalah perasaan subjektif tentang
suatu peristiwa. Emosi dapat menyebabkan adanya salah pengertian sehingga pesan
tidak dapat disampaikan.
4.
Pengetahuan
Pengetahuan merupakan informasi yang
diketahui oleh seseorang. Komunikasi akan sulit dilakukan jika pihak lain
memiliki tingkat pengetahuan yang berbeda. Oleh karena itu perlu adanya
penempatan diri sesuai dengan tingkat pengetahuan individu dari pihak lain.
Sebagai contoh adalah apoteker hendaknya memakai bahasa yang umum ketika
melakukan konseling kepada pasien.
5.
Peran
Gaya komunikasi dari seorang komunikator
harus disesuaikan dengan peran yang ada di tengah masyarakat. Bila seorang
apoteker sedang berada di tengah masyarakat umum, maka gaya berkomunikasi dari
apoteker tersebut tentu berbeda ketika berada di antara tenaga kesehatan
lainnya.
6.
Tatanan
interaksi (kondisi lingkungan)
Keefektifan suatu komunikasi sangat
ditunjang oleh lingkungan sekitar. Sebagai contoh adalah ruangan konseling dari
suatu apotek yang sempit sehingga pasien merasa tidak nyaman, sehingga
informasi yang disampaikan oleh apoteker tidak dapat diterima dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar