BENTUK KOMUNIKASI
Berdasarkan arah pesannya, ada 3 bentuk komunikasi, yaitu:
1. Komunikasi Satu Arah
2. Komunikasi Dua Arah (Komunikasi Timbal Balik)
3. Komunikasi Berantai
1. Komunikasi Satu Arah
Definisi : pesan
disampaikan oleh sumber kepada sasaran dimana sasaran tidak dapat atau tidak mempunyai
kesempatan untuk memberikan umpan balik (feedback) atau bertanya kepada
pemberi informasi (komunikator).
Model : A B
(Sender) (Receiver)
Ciri-ciri : - Alur
informasi berada dalam satu petunjuk.
- Berlangsung
cepat dan mudah.
- Komunikator
dapat mengontrol situasi.
- Tidak
penting apakah isi pesan dapat diterima oleh komunikan.
Contoh : penyampaian iklan melalui televisi,
radio, majalah, surat kabar, dan brosur.
Keuntungan
: komunikasi bisa
berlangsung dengan cepat, karena tidak terganggu oleh adanya proses tanya
jawab.
Kerugian
: kemungkinan terjadinya kesalahan
penafsiran pesan yang diterima oleh komunikan cukup besar, karena komunikan
tidak bisa meminta penjelasan.
2. Komunikasi Dua Arah
Definisi
: pesan disampaikan
kepada sasaran dan sasaran memberikan
umpan balik. Biasanya komunikasi kelompok atau perorangan merupakan komunikasi
timbal balik.
Model : A B
(Sender) (Receiver)
Ciri-ciri : - Komunikan terlibat aktif selama proses
komunikasi.
- Komunikan
segera memberikan respon terhadap isi pesan.
- Komunikator
segera mendapat umpan balik verbal atau non verbal.
- Berlangsung
lebih lama dari komunikasi satu arah (karena ada dialog).
- Membutuhkan
waktu untuk mendengarkan.
- Pada
umumnya lebih efektif daripada komunikasi satu arah.
Tahapan yang terjadi: - Komunikator mengirimkan sebuah pesan.
-
Komunikan mendapatkan pesan dan melakukan
personalisasi.
- Komunikan kemudian mengirimkan
feedback dan sekaligus menjadi komunikator.
- Komunikator awal menjadi
komunikan dan memberikan feedback.
- Secara umum, terjadi proses
komunikasi baru.
Contoh
: komunikasi antara
dokter dengan pasien di suatu klinik, sesi tanya jawab pada suatu acara.
Keuntungan
: kemungkinan terjadinya
kesalahan penafsiran pesan yang diterima oleh komunikan dapat dikurangi karena
adanya dialog komunikator-komunikan sehingga memudahkan terjadinya pemahaman
antara kedua belah pihak. Selain itu, komunikasi model dua arah ini dapat
mengembangkan hubungan relasi intrapersonal komunikator-komunikan sehingga
terjadi komunikasi yang efektif.
Kerugian
: membutuhkan banyak
waktu / berlarut-larut, jika tidak dikendalikan secara baik.
Perbedaan antara komunikasi satu arah dan dua arah
dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel Perbedaan Antara Komunikasi
Satu Arah dan Dua Arah
|
Satu arah
|
Dua arah
|
1. Kemudahan
|
Mudah dan cepat
|
Sulit, lama
|
2. Kontrol
|
Komunikator
|
Komunikator & komunikan
|
3. Umpan balik
|
Tidak ada
|
Maksimum
|
4. Fleksibilitas
|
Tidak diperlukan
|
Komunikan memerlukan suatu perubahan sehubungan
dengan umpan balik yang ada
|
5.Cara menentukan keberhasilan
|
Tidak jangka panjang
|
Segera dan perlu dialog
|
Catatan:
Tidak selalu komunikasi dua arah lebih baik daripada komunikasi satu arah.
Pada keadaan tertentu komunikasi satu arah yang diperlukan, seperti mengatakan
pada orang bila ada kebakaran. Akan tetapi pada kebanyakan situasi akan lebih
baik bila menggunakan komunikasi dua arah.
3. Komunikasi Berantai
Definisi: proses penyampaian pesan secara berantai
(melalui beberapa orang.
Model: A B C D E
(Sender) (R and S) (R and S) (R
and S) (Receiver)
Keterangan : S = Sender; R = Receiver
Disini terlihat, bahwa komunikan secara berturut-turut juga menjadi komunikator,
kecuali sasaran terakhir (hanya sebagai komunikan).
Keuntungan : memperpendek
jarak komunikasi antara komunikator dan komunikan.
Kerugian
: pesan yang diterima
oleh komunikan akhir bisa tidak sesuai / menyimpang. Pada model komunikasi berantai
ini, pesan dikirim oleh A, setelah diterima oleh D melalui B dan C bisa tidak
sesuai / berkurang informasinya / bahkan bisa lain sama sekali (menyimpang).
Hal ini disebabkan karena dalam komunikasi ini melibatkan beberapa komunikasi,
sehingga sering kali isi pesan tidak dapat disampaikan dengan benar setelah
melalui beberapa komunikan.
Untuk mengatasi kerugian dari bentuk komunikasi
berantai ini maka:
1. Pesan harus jelas, singkat, dan tidak rumit.
2. Digunakan alat bantu seperti mencatat isi
pesan, perekam.
3. Gunakanlah pertanyaan terbuka apakah orang
tersebut sudah mengerti atau belum.
Contoh
: Seorang pemilik apotek
ingin memperluas apoteknya. Hal ini berarti jumlah obat di apotek tersebut akan
bertambah banyak. Pemilik menjelaskan kepada apoteker mengenai jumlah minimal
obat yang harus tersedia di apoteknya. Apoteker menjelaskan perubahan defecta
kepada asisten apoteker yang sedang bertugas untuk disampaikan kepada staf yang
lain. Akan tetapi asisten apoteker tersebut tidak menjelaskan secara lengkap
seperti yang telah disampaikan oleh pemilik apotek.
Komunikasi Verbal
Definisi: komunikasi yang berupa kata-kata yang
diungkapkan saat seseorang berbicara. Aktivitas ini merupakan alat untuk
mengarahkan, mengungkapkan kebutuhan, dan seni dalam kehidupan pribadi
seseorang.
Bentuk: komunikasi yang disampaikan komunikator kepada
komunikan dengan cara tertulis (written)
atau lisan (oral).
Contoh: Sepasang
kekasih ber sms-an tiap hari, seorang presenter membawakan acara musik di
stasion televisi, seorang wartawan menulis berita atau opininya di surat kabar,
atau seorang ayah menelpon anaknya.
Komunikasi Non Verbal
Definisi: komunikasi yang menggunakan pesan-pesan
nonverbal. Istilah nonverbal biasanya digunakan untuk melukiskan semua
peristiwa komunikasi di luar kata-kata terucap dan tertulis. Secara teoritis
komunikasi nonverbal dan komunikasi verbal dapat dipisahkan. Namun dalam
kenyataannya, kedua jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling
melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-hari.
Bentuk: bahasa isyarat,
ekspresi wajah, sandi, simbol-simbol, pakaian, warna dan intonasi suara.
Dengan
demikian, komunikasi non verbal merupakan suatu jenis komunikasi yang
disampaikan dalam bentuk tingkah laku berupa ekspresi wajah, tatapan mata,
intonasi, sikap tubuh, pergerakkan ekstremitas dan lainnya diluar aktivitas
verbal yang dipengaruhi oleh budaya dan karakteristik masing-masing individu.
Tujuan: - Menyediakan / memberikan informasi.
- Mengatur alur suatu percakapan.
-
Mengekspresikan suatu emosi.
- Memberi sifat, melengkapi,
menentang atau mengembangkan pesan-pesan
verbal.
-
Mengendalikan atau mempersuasi orang lain
- Mempermudah tugas-tugas khusus,
misalnya dalam mengajar seseorang
untuk
melakukan serve badminton, belajar golf dan sejenisnya.
Klasifikasi:
1. Pesan
kinesik. Pesan nonverbal
yang menggunakan gerakan tubuh yang berarti, terdiri dari tiga komponen utama:
pesan fasial, pesan gestural, dan pesan postural.
Contoh: a) Pesan fasial
menggunakan air muka untuk menyampaikan makna tertentu. Berbagai penelitian
menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling sedikit sepuluh kelompok
makna: kebagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan, kesedihan, kemuakan,
pengecaman, minat, ketakjuban, dan tekad.
b)
Pesan gestural menunjukkan gerakan sebagian anggota badan seperti mata
dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai makna.
c) Pesan postural berkenaan dengan keseluruhan anggota badan.
2. Pesan proksemik
disampaikan melalui pengaturan jarak dan ruang.
Contoh: dengan mengatur jarak
kita mengungkapkan keakraban kita dengan orang lain.
3. Pesan artifaktual
diungkapkan melalui penampilan tubuh, pakaian, dan kosmetik. Walaupun bentuk
tubuh relatif menetap, orang sering berperilaku dalam hubungan dengan orang
lain sesuai dengan persepsinya tentang tubuhnya (body image).
Contoh: upaya kita membentuk citra tubuh dengan pakaian, dan kosmetik.
4. Pesan
paralinguistik adalah
pesan nonverbal yang berhubungan dengan dengan cara mengucapkan pesan verbal.
Contoh: satu pesan verbal yang sama dapat
menyampaikan arti yang berbeda bila diucapkan secara berbeda. Hal-hal yang
membedakan antara lain: nada, kualitas suara, volume, kecepatan, dan ritme.
Secara keseluruhan, pesan paralinguistik merupakan alat yang paling cermat unuk
menyampaikan perasaan kita kepada orang lain.
5. Pesan
sentuhan dan bau-bauan
Alat
penerima sentuhan adalah kulit, yang mampu menerima dan membedakan emosi yang
disampaikan orang melalui sentuhan.
Contoh: sentuhan dengan emosi tertentu
dapat mengkomunikasikan kasih sayang, takut, marah, bercanda, dan lain-lain. Bau-bauan,
terutama yang menyenangkan (wewangian) telah berabad-abad digunakan orang, juga
untuk menyampaikan pesan menandai wilayah mereka, mengidentifikasikan keadaan
emosional, pencitraan, dan menarik lawan jenis.
Contoh :
Komunikasi Satu Arah & Dua Arah
Apoteker :
“Selamat sore, ada yang bisa saya bantu ?”
Pasien :
”Ya, itu lho mbak, saya tidak bisa BAB lancar. Kira kira pake apa
ya?”
Apoteker :
”Berapa hari sekali ibu baru BAB?”
Pasien :
”Ya nggak mesti mbak.. kadang bisa 2 hari sekali, kadang 3 hari
sekali,
malah pernah 1 minggu sekali.”
Apoteker :
”Ini ada Laxadine. Ini diminum 1 kali sehari pada malam hari
sebelum tidur. Kalau sudah lancar
BAB-nya obatnya tidak perlu
diminum lagi. Setelah ibu buka
kemasan ini, jika tidak habis dalam
waktu 1 bulan, maka sebaiknya
obatnya tidak diminum lagi. Dan
sebaiknya ibu perbanyak minum air
putih dan makan makanan
berserat, juga kurangi konsumsi
daging ya Bu..”
Pasien : “hmm.. terima
kasih, mbak.”
Komunikasi Berantai
Bapak : ”Mau ke mana,
Bu?”
Ibu : ” o, ini mau
ke pasar. O, bapak sendiri mau ke mana?”
Bapak : “o, ini saya mau
ke apotek sebelah, mau beli obat.”
Ibu : “Lhoo, memang
bapak sakit apa ? kok kelihatannya sehat sehat saja.”
Bapak : “Ya ini lho Bu, saya tidak bisa BAB sudah 5 hari
lhoo. Pusing saya
mikirin
ini.”
Ibu : “ Coba bapak
minum Laxadine Sirup, tok cer lhoo.. diminumnya
malam
hari sebelum tidur. Untuk lebih jelas coba bapak langsung ke
apoteknya.”
Bapak : ” Baiknya, terima
kasih atas infonya ya, Bu...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar