Halo, salam sejahtera. Langsung aja yuk ndak pakai basa basi. Berikut akan saya sajikan mengenai macam-macam alat disolusi yang biasa digunakan dalam bidang kefarmasian khususnya di industri. Monggo mari disimak.
Macam – macam Alat Disolusi
Alat 1
Alat terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian sehinnga dapatmempertahankan suhu dalam wadah pada 37o ± 0,5o selama pengujian berlangsung dan menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Penggunaan alat yang memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian berlangsung. Lebih dianjurkan wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 169 mm hingga 175 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal 1000 ml. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang sesuai. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2mm pada tiap titik pada sumbu vertikal wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas ± 4%.
Alat 2
Sama seperti Alat 1, bedanya pada alt
ini digunakan dayung yang terdiri dari daun (propellor) dan batang sebagai
pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih
dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan berputar dengan halus
tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun
dan batang rata. Jarak 25mm ± 2mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah
dipertahankan selama pengujian berlangsung. Untuk mencegah mengapungnya sediaan
digunakan sepotong kecil bahan inert seperti gulungan kawat berbentuk spiral.
Alat 3
Alat terdiri dari satu rangkaian labu
kaca beralas rata berbentuk silinder; rangkaian silinder kaca yang bergerak
bolak-balik; penahan dari baja tahan karat; (tipe 316 atau yang setara) dan
kasa polipropilen yang dirancang untuk menyambungkan bagian atas dan alas
silinder yang bergerak bolak-balik; dan sebuah motor serta sebuah kemudi untuk
menggerakkan silinder bolak-balik secara vertikal dalam labu dan jika
diinginkan, silinder dapat diarahkan secara horizontal pada deretan labu kaca
yang lain. Labu – labu tercelup sebagian dalam tangas air dengan ukuran sesuai
yang da[at mempertahankan suhu 37o ± 0,5o selama
pengujian. Tidak ada bagian alat, termasuk tempat di mana alat diletakkan,
memberikan gerakan, goyangan atau getaran yang berarti.
Alat 4
Alat terdiri dari sebuah wadah dan
sebuah pompa untuk media disolusi; sebuah sel yang dapat dialiri, sebuah tangas
air yang dapat mempertahankan suhu media disolusi pada 37o ± 0,5o.
Pompa mendorong media disolusi ke atas melalui sel. Pompa memiliki kapasitas
aliran antara 240 ml per jam dan 960 ml per jam, dengan laju aliran baku 4 ml,
8 ml, dan 16 ml per menit. Pompa harus secara volumetrik memberikan aliran
konstan tanpa dipengaruhi tekanan aliran dalam alat penyaring. Sel terbuat dari bahan yang inert dan transparant, dipasang vertikal dengan suatu sistem penyaring yang mencegah lepasnya partikel tidak larut dari bagian atas sel; diameter sel baku adalah 12 mm dan 22,6 mm; bagian bawah yang runcing umumnya diisi dengan butiran kaca kecil dengan diameter lebih kurang 1 mm dan sebuah butiran dengan ukuran lebih kurang 5 mm diletakkan pada bagian ujung untuk mencegah cairan masuk ke dalam tabung.
konstan tanpa dipengaruhi tekanan aliran dalam alat penyaring. Sel terbuat dari bahan yang inert dan transparant, dipasang vertikal dengan suatu sistem penyaring yang mencegah lepasnya partikel tidak larut dari bagian atas sel; diameter sel baku adalah 12 mm dan 22,6 mm; bagian bawah yang runcing umumnya diisi dengan butiran kaca kecil dengan diameter lebih kurang 1 mm dan sebuah butiran dengan ukuran lebih kurang 5 mm diletakkan pada bagian ujung untuk mencegah cairan masuk ke dalam tabung.
Alat 5
DAYUNG DI ATAS CAKRAM
Gunakan labu dan dayung dari Alat 2, dengan
penambahan suatu cakram baja tahan karat dirancang untuk menahan sediaan
transdermal pada dasar labu. Suhu dipertahankan pada 32o ± 0,5o.
Jarak 25 mm ± 2 mm antara bilah dayung dan permukaan cakram dipertahankan
selama penetapan berlangsung. Labu dapat ditutup selama penetapan untuk
mengurangi penguapan. Cakram untuk menahan sediaan transdermal dirancang agar
volume tak terukur antara dasar labu dan cakram minimal. Cakram diletakkan
sedemikian rupa sehingga permukaan pelepasan sejajar dengan bilah dayung.
Alat 6
Gunakan labu dari Alat 1, kecuali
keranjang dan tangkai pemutar diganti dengan elemen pemutar silinder yang
terbuat dari baja tahan karat, dan suhu dipertahankan pada 32o ± 0,5o
selama penetapan berlangsung. Sediaan uji ditempatkan pada silinder pada
permulaan tiap penetapan. Jarak antara bagian dasar labu dan silinder
dipertahankan 25 mm ± 2 mm selama penetapan.
Alat 7
CAKRAM TURUN NAIK
Terdiri dari suatu rangkaian wadah
volumetrik untuk larutan yang sudah dikalibrasi atau ditara, terbuat dari kaca
atau bahan inert yang sesuai, sebuah rangkaian motor dan pendorong untuk
menggerakkan sistem turun naik secara vertikal dan mengarahkan sistem secara
horizontal secara otomatis ke deret labu yang berbeda jika diinginkan, dan satu
rangkaian penyangga cuplikan berbentuk cakram. Wadah larutan sebagian terendam
dalam sebuah tangas air yang sesuai dengan ukuran yang memungkinkan untuk
mempertahankan suhu bagian dalam wadah larutan 32o ± 0,5o
selama pengujian berlangsung. Tidak ada bagian alat termasuk tempat
diletakkannya alat, yang memberikan gerakan, goncangan, atau getaran yang
berarti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar