Selasa, 11 Desember 2012

Macam-macam Alat Disolusi



Halo, salam sejahtera. Langsung aja yuk ndak pakai basa basi. Berikut akan saya sajikan mengenai macam-macam alat disolusi yang biasa digunakan dalam bidang kefarmasian khususnya di industri. Monggo mari disimak.

Macam – macam Alat Disolusi

Alat 1


Alat terdiri dari sebuah wadah tertutup yang terbuat dari kaca atau bahan transparan lain yang inert, suatu motor, suatu batang logam yang digerakkan oleh motor dan keranjang berbentuk silinder. Wadah tercelup sebagian di dalam suatu tangas air yang sesuai berukuran sedemikian sehinnga dapatmempertahankan suhu dalam wadah pada 37o ± 0,5o selama pengujian berlangsung dan menjaga agar gerakan air dalam tangas air halus dan tetap. Bagian dari alat termasuk lingkungan tempat alat diletakkan tidak dapat memberikan gerakan, goncangan atau getaran signifikan yang melebihi gerakan akibat perputaran alat pengaduk. Penggunaan alat yang memungkinkan pengamatan contoh dan pengadukan selama pengujian berlangsung. Lebih dianjurkan wadah disolusi berbentuk silinder dengan dasar setengah bola, tinggi 169 mm hingga 175 mm, diameter dalam 98 mm hingga 106 mm dan kapasitas nominal 1000 ml. Pada bagian atas wadah ujungnya melebar, untuk mencegah penguapan dapat digunakan suatu penutup yang sesuai. Batang logam berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2mm pada tiap titik pada sumbu vertikal wadah, berputar dengan halus dan tanpa goyangan yang berarti. Suatu alat pengatur kecepatan digunakan sehingga memungkinkan untuk memilih kecepatan putaran yang dikehendaki dan mempertahankan kecepatan seperti yang tertera dalam masing-masing monografi dalam batas ± 4%.
Alat 2
Sama seperti Alat 1, bedanya pada alt ini digunakan dayung yang terdiri dari daun (propellor) dan batang sebagai pengaduk. Batang berada pada posisi sedemikian sehingga sumbunya tidak lebih dari 2 mm pada setiap titik dari sumbu vertikal wadah dan berputar dengan halus tanpa goyangan yang berarti. Daun melewati diameter batang sehingga dasar daun dan batang rata. Jarak 25mm ± 2mm antara daun dan bagian dalam dasar wadah dipertahankan selama pengujian berlangsung. Untuk mencegah mengapungnya sediaan digunakan sepotong kecil bahan inert seperti gulungan kawat berbentuk spiral.



Alat 3
Alat terdiri dari satu rangkaian labu kaca beralas rata berbentuk silinder; rangkaian silinder kaca yang bergerak bolak-balik; penahan dari baja tahan karat; (tipe 316 atau yang setara) dan kasa polipropilen yang dirancang untuk menyambungkan bagian atas dan alas silinder yang bergerak bolak-balik; dan sebuah motor serta sebuah kemudi untuk menggerakkan silinder bolak-balik secara vertikal dalam labu dan jika diinginkan, silinder dapat diarahkan secara horizontal pada deretan labu kaca yang lain. Labu – labu tercelup sebagian dalam tangas air dengan ukuran sesuai yang da[at mempertahankan suhu 37o ± 0,5o selama pengujian. Tidak ada bagian alat, termasuk tempat di mana alat diletakkan, memberikan gerakan, goyangan atau getaran yang berarti.
Alat 4
Alat terdiri dari sebuah wadah dan sebuah pompa untuk media disolusi; sebuah sel yang dapat dialiri, sebuah tangas air yang dapat mempertahankan suhu media disolusi pada 37o ± 0,5o. Pompa mendorong media disolusi ke atas melalui sel. Pompa memiliki kapasitas aliran antara 240 ml per jam dan 960 ml per jam, dengan laju aliran baku 4 ml, 8 ml, dan 16 ml per menit. Pompa harus secara volumetrik memberikan aliran 
konstan tanpa dipengaruhi tekanan aliran dalam alat penyaring. Sel terbuat dari bahan yang inert dan transparant, dipasang vertikal dengan suatu sistem penyaring yang mencegah lepasnya partikel tidak larut dari bagian atas sel; diameter sel baku adalah 12 mm dan 22,6 mm; bagian bawah yang runcing umumnya diisi dengan butiran kaca kecil dengan diameter lebih kurang 1 mm dan sebuah butiran dengan ukuran lebih kurang 5 mm diletakkan pada bagian ujung untuk mencegah cairan masuk ke dalam tabung.

  


Alat 5
DAYUNG DI ATAS CAKRAM
Gunakan labu dan dayung dari Alat 2, dengan penambahan suatu cakram baja tahan karat dirancang untuk menahan sediaan transdermal pada dasar labu. Suhu dipertahankan pada 32o ± 0,5o. Jarak 25 mm ± 2 mm antara bilah dayung dan permukaan cakram dipertahankan selama penetapan berlangsung. Labu dapat ditutup selama penetapan untuk mengurangi penguapan. Cakram untuk menahan sediaan transdermal dirancang agar volume tak terukur antara dasar labu dan cakram minimal. Cakram diletakkan sedemikian rupa sehingga permukaan pelepasan sejajar dengan bilah dayung.


Alat 6
Gunakan labu dari Alat 1, kecuali keranjang dan tangkai pemutar diganti dengan elemen pemutar silinder yang terbuat dari baja tahan karat, dan suhu dipertahankan pada 32o ± 0,5o selama penetapan berlangsung. Sediaan uji ditempatkan pada silinder pada permulaan tiap penetapan. Jarak antara bagian dasar labu dan silinder dipertahankan 25 mm ± 2 mm selama penetapan.


Alat 7
CAKRAM TURUN NAIK
Terdiri dari suatu rangkaian wadah volumetrik untuk larutan yang sudah dikalibrasi atau ditara, terbuat dari kaca atau bahan inert yang sesuai, sebuah rangkaian motor dan pendorong untuk menggerakkan sistem turun naik secara vertikal dan mengarahkan sistem secara horizontal secara otomatis ke deret labu yang berbeda jika diinginkan, dan satu rangkaian penyangga cuplikan berbentuk cakram. Wadah larutan sebagian terendam dalam sebuah tangas air yang sesuai dengan ukuran yang memungkinkan untuk mempertahankan suhu bagian dalam wadah larutan 32o ± 0,5o selama pengujian berlangsung. Tidak ada bagian alat termasuk tempat diletakkannya alat, yang memberikan gerakan, goncangan, atau getaran yang berarti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar