Rabu, 12 Desember 2012

Komunikasi dan Konseling part 4


GAYA KOMUNIKASI

Kata komunikasi berasal dari bahasa Latin “Communicare” atau “Communis” yang berarti menjadikan milik bersama. Jika kita berkomunikasi dengan orang lain berarti kita berusaha agar apa yang kita sampaikan kepada orang lain tersebut juga menjadi ide, informasi atau pengalaman orang lain tersebut.
Dalam berkomunikasi, masing-masing individu memiliki gaya komunikasi yang berbeda, antara lain:

Eufimisme atau bicara lembut
            Ungkapan yang halus atau kabur sebagai pengganti ungkapan yang dianggap terlalu kasar atau terlalu langsung, diikuti perasaan.
Contoh : seorang ibu mengunjungi apotik menebus resep dan diberitahu oleh apoteker bahwa setelah meminum obat tersebut akan cenderung ke kamar kecil terus-menerus (akan kencing terus-menerus).

Pasif
            Seorang yang pasif akan lebih memilih diam saja, lebih memberikan kesempatan kepada orang lain untuk berbicara dan hanya bicara disaat diperlukan saja.
Contoh : Seorang pasien menebus resep di apotik, setelah apoteker menyerahkan obat dan memberikan informasi tentang cara penggunaan, tidak ada pertanyaan dari pasien tetapi pasien hanya mengangguk dan kemudian pergi. 

Bicara Cepat
            Kebiasaan untuk berbicara cepat biasanya dipengaruhi oleh lingkungan tempat komunikator dan komunikan berasal dan dapat dipengaruhi oleh kepribadiannya sendiri.
Contoh : Pasien datang ke apotik, kemudian mengeluh kepada apoteker bahwa anaknya sudah sakit beberapa hari tapi belum kunjung sembuh (dengan cara bicara yang terburu-buru).

Banyak Gerak
            Keseringan orang bergerak pada saat berbicara.
Contoh : apoteker menjelaskan informasi obat dengan gerakan tangan (untuk memperjelas informasi).

Dominasi Pembicaraan
            Orang dengan gaya komunikasi dominan akan cenderung tidak sabaran, kurang memberikan kesempatan orang lain untuk mengemukakan pendapatnya.
Contoh : Apoteker menjelaskan panjang lebar tentang penggunaan obat tanpa member kesempatan pada pasien untuk bertanya atau menjawab.

Aktif
            Komunikasi dua arah antara komunikator dan komunikan dimana terjadi timbal balik yang seimbang.
Contoh : Apoteker memberi penjelasan pada pasien tentang penggunaan atau cara minum obat, setelah selesai apoteker menanyakan pada pasien, apakah pasien sudah mengerti atau belum, jika belum, akan diperjelas lagi oleh apotekernya.

Agresif
            Gaya bicara orang yang bersikap “menyerang” lawan bicara.
Contoh :
Apoteker : Selamat siang bu, ada yang bias saya bantu?
Pasien      : apa ada mefinal?
Apoteker : maaf, mefinalnya kosong bu. Bagaimana kalau saya ganti dengan asam mefenamat?
Pasien      : oh… kosong ya, tapi saya biasanya pakai mefinal, nanti takutnya kalau tidak manjur, gimana?

Tanpa Gerak  
            Komunikator bersikap kaku dalam berkomunikasi.
Contoh :
AA : Selamat malam bu, bisa saya bantu?
P     : mbak, saya mau beli norit.
AA : mau beli berapa?
P     : 10 biji mbak.

Bersikap Patuh
            Komunikan jenis ini akan menerima apa saja yang disampaikan oleh komunikator meskipun ia merasa kurang setuju.
Contoh :
Seorang pasien menebus resep yang berisi antibiotik.
Pasien         : mbak saya mau menebus resep ini, tapi minta separuh saja ya mbak.
Apoteker    : lho… bu, tapi ini kan ada antibiotiknya, jadi harus ditebus semua, karena antibiotik yang diresepkan harus diminum sampai habis walaupun sudah merasa lebih baik.
Pasien         : ow… gitu ya mbak, tapi biasanya saya 2 hari juga sudah sembuh, ya sudah saya tebus semuanya.

PERTANYAAN TERBUKA dan TERTUTUP
Pertanyaan terbuka
            Pertanyaan yang memberikan kesempatan kepada komunikan untuk menjelaskan. Tujuannya untuk memastikan bahwa komunikan sudah memahami informasi yang diberikan komunikator.
Contoh :
Pasien      : mbak, saya mau beli obat maag.
Apoteker : ini bu obatnya.
Pasien      : oh…. Saya sudah pernah minum obat ini, tapi tidak sembuh.
Apoteker : bagaimana cara minumnya,bu?
Pasien      : langsung saya telan.
Apoteker : obat ini akan lebih berkhasiat bila dikunyah dahulu. Silahkan ibu mencobanya dulu dan bandingkan efeknya.

Pertanyaan tertutup
            Pertanyaan yang tidak membutuhkan penjelasan, hanya jawaban singkat seperti ya atau tidak, dll.
Contoh  :
Apoteker : bagaimana bu, apa sakitnya sudah sembuh setelah minum obat ini?
Pasien      : iya, sudah mbak.    
           
KOMUNIKASI AKTIF DAN PASIF
Komunikasi aktif adalah komunikasi yang terjadi dimana komunikan menyimak perkataan dengan baik lalu memberikan respon dan tidak diam. Contoh komunikasi pasif : konsultasi antara pasien dan apoteker tentang obat.
Komunikasi pasif adalah komunikasi yang terjadi dimana komunikan hanya diam saja atau tidak merespon dengan baik.
Contoh komunikasi pasif : mendengarkan iklan obat di televisi atau radio, brosur obat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar