EMPATI
Empati berbeda dengan simpati,
empati lebih kearah emosional dibandingkan dengan simpati. Seseorang yang bisa
mengungkapkan rasa simpati belum tentu
bisa berempati.
Empati
berarti memahami perasaan atau kondisi pihak lain lain tanpa terbawa untuk
mengikuti kepentingan pihak lain dan mengabaikan kepentingan diri sendiri (bersifat Objective). Sedangkan
komunikasi empati berarti hubungan
antara pihak dengan pihak yang lain, dimana pihak-pihak yang berkomunikasi
mampu memahami perasaan atau kondisi pihak lain dan terbawa untuk berpihak ke
kondisi tersebut. Empati terjadi melalui berbagai proses yaitu: memahami
perasaan komunikan, memberikan perhatian terhadap pesan yang disampaikan oleh
komunikan dan akhirnya terbentuk hubungan saling percaya. Empati akan mudah
terjadi pada orang-orang yang memiliki perasaan sensitif.
Beberapa langkah praktis agar kita dapat menanamkan rasa
empati:
· 1.Kenali perasaan sendiri.
2. Mengenali
perasaan sendiri merupakan tuntutan kecerdasan emosi.
· 3. Sediakan waktu untuk menyendiri untuk berpikir apa yang
telah terjadi.
Proses ini
diperlukan karena biasanya orang sulit memiliki gambaran yang jernih terhadap
suatu
persoalan dalam kondisi emosi yang bermacam-macam.
4. Cobalah memandang masalah dari sudut pandang orang lain.
Empati adalah
ketika dimana kita dapat merasakan apa yang orang lain rasakan dan juga dapat
melihat masalah dari sudut pandang mereka. Masukilah dunia merekan dan cobalah
memandang masalah dari sisi tersebut. Dengan demikian pihak lain tidak hanya
merasa dimengerti tapi ia merasa lebih
disukai.
·
Jadilah pendengar yang baik
Jika kita
mendengarkan apa yang dialami orang lain maka kita lebih mudah merasa empati,
memahami perasaan orang lain dan menempati diri dalam keadaan orang lain. Tidak
hanya kemampuan mendengar secara seksama, tetapi juga membaca isyarat non
verbal. Sebab seringkali bahasa tubuh dan tekanan suara lebih efektif
menggambarkan perasaan daripada kata-kata.
·
Biasakan menghayati fenomena berbagai hal yang kita
jumpai
Misalnya,
saat kita melihat seorang tunanetra ditengah keramaian, nyatakan dalam hati
betapa sulitnya orang itu memenuhi kebutuhannya. Langkah ini biasanya berlanjut
dengan kesanggupan mempatkan diri dalam keadaan orang lain.
· Berlatih mengatur dan mengatasi gejolak emosi dalam
reaksi positif dan negatif.
Di sekitar
kita, banyak peristiwa yang bisa menyulut gejolak emosi. Misalnya saat terjadi
kemacetan di jalan, sedangkan kita terburu-buru untuk mencapai ketujuan kita.
Dalam segala kondisi berupaya mengendalikan emosi merupakan perjuangan berat,
tetapi itu sangat diperlukan.
·
Latihan berkorban untuk kepentingan orang lain
Empati
sangat berhubungan dengan kesediaan berbuat baik (altruisme). Empati yang
tinggi memperbesar kesediaan untuk menolong, untuk berbagi dan berkorban demi
kesejahteraan orang lain.
SIMPATI
Simpati
adalah ikut merasakan pa yang dirasakan pihak lain dan terbawa untuk berpihak
ke kondisi tersebut (bersifat subyektif). Sedangkan komunikasi simpati adalah
hubungan antara satu pihak dengan pihak lain, dimana pihak-pihak yang berkomunikasi
mampu memahami perasaan atau kondisi pihak lain dan terbawa untuk berpihak ke
kondisi tersebut.
Empati
|
Simpati
|
Sebatas memahami perasaan pasien
Menjaga identitas diri
Obyektif
|
Ikut hanyut dalam perasaan pasien
Kehilangan identitas diri
Subyektif
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar